PRAKTIKUM
EKOLOGI PERTANIAN
DAUR
KARBON
Oleh
FADIL
TAMAMIN
05121007122
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
INDRALAYA
2013
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Karbon merupakan salah satu unsur yang penting bagi kehidupan organisme,
karena konfigurasi semua molekul organik berbasiskan unsur ini. Karbon beredar
di dalam biosfer dalam bentuk karbondioksida (CO2) yang berupa gas, sehingga
siklusnya tergolong ke dalam sikluis tipe gas. Dalam garis
besarnya terdapat 3 sumber karbon utama yaitu di dalam atmosfer (dalam bentuk
karbondioksida), di dalam lautan (dalam bentuk terlarut) dan di dalam bumi
(batuan kapur atau minyak fosil). Proses peredaran unsur ini mencakup wilayah
yang sangat luas yang meliputi atmosfer, bumi dan lautan.
Daur karbon juga dapat diartikan
sebagai Rangkaian transformasi, karbon dioksida ditetapkan sebagai karbon atau
senyawa karbon dalam energy m-organisme hidup melalui fotosintesa atau
komosintesi, dibebaskan melalui respirasi dan atau kematian dan penguraian energy
pengikat, yang digunakan oleh spesies heterofik, dan akhirnya dikembalikan
kepada keadaan asli untuk digunakan lagi.
Untuk mempelajari jalannya siklus
karbon, dapat dilakukan dengan mengamati siklus yang terjadi di dalam ekosistem
yang lebih sempit/kecil. Misalnya di dalam botol biaka,
akuarium, rumah kaca dan sebagainya, yang di dalamnya mengandung unsur dari
komponen biotik maupun abiotik. Pada prinsipnya siklus karbon di suatu tempat
berlangsung melalui proses pertukaran energi dan materi yang berlangsung antara
kedua komponen tersebut.
Dalam daur
karbon,karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan yang kemudian akan dikonsumsi hewan,
ikan dan manusia untuk kebutuhan sel dan energy. Daur karbon
merupakan bagian dari daur energy. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk
daur karbon maupun daur energy, melalui proses fotosintesis tersebut karbon
dioksida berhubungan dengan mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya
tumbuhan hijau berperan dalam daur karbon, karbon diubah menjadi karbohidrat
dengan bantuan energy matahari dan pigmen klorofil. Reaksi tersebut biasanya
terjadi dihutan-hutan padang rumput dan juga dirumput laut dilautan.
I.2. Tujuan
Mempelajari hubungan antara produsen
dan konsumen di dalam ekosistem.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Karbon dapat dijumpai dimana-mana, karbon dapat
dijumpai dalam atmosfere sebagai CO2 dalam jaringan semua makhluk hidup dan terbesar dijumpai dalam batuan endapan serta bahan
bakar fosil yang terdapat dalam perut bumi. Dalam siklus karbon, atom karbon terus mengalir dari
produsenke konsumen dalam bentuk molekul CO2 dan karbohidrat, sedangkan energi
fotonmatahari digunakan sebagai pemasok energi yang utama. produsen
memerlukanCO2 yang dihasilkan konsumen untuk melakukan fotosintesis. Siklus
biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus unsur atau senyawa
kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme,
tetapi juga melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga
disebut siklus biogeokimia. Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air,
siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur.
(Amir, 2001)
Kehilangan karbon dalam aktivitas pertanian,
misalnya karena penambahan karbon ke atmosfere lebih banyak dari pada karena
disebabkan diikatnya oleh tanaman-tanaman tidak dapat menggantikan karbon yang
dilepaskan dari tanah. Dalam
siklus karbon, proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler
menyediakan suatu hubungan antara lingkunganatmosfer dan lingkungan terestrial.
Tumbuhan mendapatkan karbon, dalam bentuk CO2 dari atmosfer melalui
stomata daunnya dan menggabungkannya ke dalambahan organik biomassanya sendiri
melalui proses fotosintesis. Sejumlah bahanorganik tersebut kemudian menjadi
sumber karbon bagi konsumen. Respirasi olehsemua organisme mengembalikan CO2 ke
atmosfer (Hadietomo, 2003)
Karbon tersimpan dalam bentuk
molekul karbondioksida (C2) dan oksigen dalam betuk molekul oksigen yaitu O2.
Karbon diikiat oleh tanaman dalam proses fotosintesis dan dihasilkan bahan
organik. Bila bahan ini dioksidasikan akan menghasilkan kembali karbondioksida.
Dari proses fotosintesa diatas selain dihasilkan bahan organik berupa
karbohidrat juaga dihasilkan oksigen. Bahan organik hasil fotosintesa berpindah
ke herbivore dan pemangsa dan kembali ke cadangan melalui respirasi dan
kegiatan bakteri. Sisa bahan organik yang tidak dilapuk melalui proses-proses
geologicklainnya akan membentuk gambut, batu bara dan minyak bumi. Gambut dan
batu bara mengandung karbon terikat, besarnya kandungan tergantung pada tingkat
pelapukannya. Bahan tambang ini akan meng
Siklus
karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer,
geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi
memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer. (Suwasono, 2007)
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer. (Suwasono, 2007)
Karbon adalah bahan penyusun dasar
semua senyawa organik. Pergerakan melalui suatu ekosistem berbarengan dengan
pergerakan energi, melebihi zatkimia lain; karbohidrat dihasilkan selama
fotosintesis, dan CO2 dibebaskanbersama energi selama respirasi.
Tumbuhan hijau dan hewan serta
organisme yang lain berperan aktif dalam kelangsungan siklus karbon. CO2
merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan
bantuan energi cahaya maka CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk
berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 dan H2O oleh
tumbuhan hijau akan diubah menjadi senyawa organik berupa glukosa (C6H12O6) dan
Oksigen ( O2) melalui reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
C6 H12 O6 = 6 O2Ã 6 C O2 + 6 H2 O
Oksigen dihasilkan dalam
fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh hewan dan organisme lain untuk
respirasi. Dari proses respirasi tersebut akan dihasilkan CO2H2O dan energi
melelui persamaan reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
6CO2 + 6H2O +Ã C6H12O6 + 6O2 Energi
CO2 yang dihasilkan dalam respirasi
tersebut akan dilepas kembali ke lingkungan, kemudian akan digunakan untuk
fotosintesis tumbuhan hijau begitu seterusnya. Dari kedua kegiatan tersebut
tampak bahwa fotosintesis dan respirasi saling bekerja sama untuk kelangsungan
siklus karbon dan oksigen.
Sejumlah karbon untuk sementara
berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut akan kembali
ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian diuraikan oleh
makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organik dari pembusukan hewan dan tumbuhan
tertimbuan dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka karbon dikandung
akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan tekanan dalam
lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahn baker fosil misalnya
batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan baker fosil tersebut digunakan
sebagai bahan bakar dalam berbagai industri maka karbon yang dikandung akan
dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil proses pembakaran.
Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali. (Sasmita.D.W.1994)
Daur karbon merupakan bagian dari
daur energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon maupun daur
energi, melalui proses fotosintesis tersebut,karbon maupun daur energi, melalui
proses fotosintesis tersebut karbondioksida hubungan sebagai mahluk hidup.
Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam siklus karbon,
karbon diubah menjadi karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dengan
bantuan energi matahari dan pigmen klorofil (Muslimin.L.W.1996).
III.
PELAKSANAAM
PRAKTIKUM
3.1.
Tempat dan Waktu
Praktikum
Daur Karbon dilaksanakan di Laboratorium Ekologi Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Ogan Ilir. Waktu pelaksanaan praktikum
pada hari Selasa 19 Maret 2013.
3.2.
Bahan dan Alat
1. Lymnea sp atau keong sebagai
konsumen
2. Hydrilla sp sebagai
produsen
3. Larutan
bromtimol biru
4. Air
5.Tabung
Biakan tertutup
6.Rak tabung
reaksi
7.Sumber
Cahaya
8.Kamar
gelap
3.3.
Cara Kerja
1)
Disiapkan
dua percobaan masing-masing (A dan B) masing-masing percobaan terdiri dari
empat botol.Ditandai botol-botol ini dengan A1,A2,A3,A4 dan B1,B2,B3,B4.
2)
Setiap botol
diisi dengan air sampai permukaan air kira-kira 20mm dibawah mulut botol.
3)
Ditambahkan 3-5 tetes
bromtimol biru kedalam tiap-tipa botol.
4)
Dimasukkan kedalam botol A1 dan B1 ikan kecil, A2 dan B2
ikan kecil dan Hydrilla, A3 dan B3 Hydrilla saja dan kedalam botol A4 dan B4
tidak dimasukkan ikan kecil atau Hydrilla.
5)
Ditutup semua botol biakan tersebut rapat-rapat, usahakan agar
tutup tersebut tidak bocor.
6)
A(1-4) ditempatkan ditempat terang dan B(1-4) ditempatkan
ditempat gelap.
7)
Setelah 24 jam diamati semua botol biakan,dan dicatat
perubahan yang terjadi.catatlah perubahan yang terjadi pada siput maupun pada
hydrylla.Setelah itu pindahkan tabung biakan A kedalam kamar gelap dan tabung
biakan B kedalam kamar terang.Sekali 24 jam lakukan pengamatan dan pemindahan
pada tabungengamatan dilakukan setiap hari selama 7 hari.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Hari
Tanggal
|
Tabung
|
Kondisi Biotik
|
Kondisi
Abiotik
|
|
Siput
|
Hydrilla
|
|||
Senin,
18 Maret 2013
|
A1
|
Mati
|
Keruh
|
|
A2
|
Hidup
|
Hidup
|
Bening
|
|
A3
|
Hidup
|
Bening
|
||
A4
|
Bening
|
|||
B1
|
Mati
|
Keruh
|
||
B2
|
Hidup
|
Hidup
|
Bening
|
|
B3
|
Hidup
|
Bening
|
||
B4
|
Biru
|
|||
Selasa , 19
Maret 2013
|
A1
|
Mati
|
Keruh
|
|
A2
|
Hidup
|
Hidup
|
Bening
|
|
A3
|
Hidup
|
Bening
|
||
A4
|
Bening
|
|||
B1
|
Mati
|
Keruh
|
||
B2
|
Hidup
|
Hidup
|
Bening
|
|
B3
|
Hidup
|
Bening
|
||
B4
|
Biru
|
|||
Rabu, 20 Maret
2013
|
A1
|
Mati
|
Keruh
|
|
A2
|
Hidup
|
Hidup
|
Bening
|
|
A3
|
Hidup
|
Bening
|
||
A4
|
Bening
|
|||
B1
|
Mati
|
Keruh
|
||
B2
|
Hidup
|
Hidup
|
Bening
|
|
B3
|
Hidup
|
Bening
|
||
B4
|
Biru
|
|||
Kamis, 21
Maret 2013
|
A1
|
Mati
|
Keruh
|
|
A2
|
Hidup
|
Habis
|
Keruh
|
|
A3
|
Hidup
|
Bening
|
||
A4
|
Bening
|
|||
B1
|
Mati
|
Keruh
|
||
B2
|
Hidup
|
Hidup
|
Bening
|
|
B3
|
Hidup
|
Bening
|
||
B4
|
Biru
|
|||
Jumat 22 Maret
2013
|
A1
|
Mati
|
Keruh
|
|
A2
|
Hidup
|
Habis
|
Keruh
|
|
A3
|
Layu
|
Bening
|
||
A4
|
Bening
|
|||
B1
|
Mati
|
Keruh
|
||
B2
|
Hidup
|
Habis
|
Keruh
|
|
B3
|
Hidup
|
Bening
|
||
B4
|
Biru
|
4.2.
Pembahasan
Penggunaan
hewan dan tumbuhan ini dimaksudkan untuk mengetahui peristiwa daur karbon.
dimana terjadi proses fotosintesis yang dilakukan oleh Hydrilla sp.yang
menghasilkan O2, dimana O2 digunakan untuk proses respirasi yang dilakukan oleh
Lymnea sp. Penggunaan Lymnea karena praktikum ini akan melihat peristiwa
fotosintesis dalam air yang merupakan tempat hidup dari Lymnea, selain itu, ini
dimungkinkan karena Lymnea mempunyai cangkang, Cangkang berupa kalsium karbonat
yang berasal dari kombinasi Ca dan CO2.
Kalsium
karbonat terbentuk karena proses fotosintesis tumbuhan laut sehingga cangkang
merupakan suatu bukti adanya daur karbon dan ketika Lymnea itu mati, air dapat
melarutkan kalsium karbonat,karena adanya CO2 yang terlarut. sedangkan
penggunaan Hydrilla karena merupakan hewan air yang kosmopolit atau ditemukan
dimana-mana. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan pada hari pertama tabung A1 yang berisi siput hidup
dan kondisi abiotik jernih.
Dari
hasil yang diperoleh di atas dapat diketahui bahwa produsen dan konsumen berinteraksi.
Pada praktikum iniada dua perlakuan yaitu gelap dan terang dimana tiap
perlakuan dibagi empat perlakuan lagi yaitu A1, A2, A3, A4 dan B1, B2, B3, B4.
Pada tiap-tiap perlakuan tersebut megalami perubahan.
Pada
pengamatan kedua tidak mengalami begitu banyak perubahan , kondisi siput sama
dengan pengamatan pertama begitu juga
dengan kondisi hydrila, yang membedakan dari kedua perlakuan tersebut yaitu
kondisi abiotik yang mengalami perubahan menjadi lebihbening dari sebelumnya
(A3 dan B3), kondisi abiotik A1dan B1
menjadi lebih keruh dari sebelumnya hal ini terjadi karena siput sudah mati,
kondisi abiotik lainnya sama saja dengan pengamatan pertama.
Pada
pengamatan yang ketiga tidak mengalami banyak perubahan dari pengamatan pertama,
kondisi biotik sama saja dengan pengamatan pertama, tabung A1 dan B1 kondisi
biotik mati, kondisi abiotik semakin keruh dari sebelumnya, kondisi abiotik A2
dan B2 semakin bening dan kondisi biotik semakin terlihat segar, pada tabung
lainnya kondisi biotik maupun abiotik sama dengan sebelumnya.
Pada
pengamatan ketiga tidak banyak mengalami perubahandari pengamatan sebelumnya,
kondisi abiotik A1 dan B1 semakin keruh dan mulai berbau, pada tabung A2 dan A3
kondisi abiotik tetap bening, hal ini terjadi karena di dalam tabung terjadi
interaksi antara produsen dan konsumen. Pada tabung A3 dan B3 kondisi abiotik
semakin bening, biotik tampak segar. Pada tabung A4 tetap sama kondisi abiotik
tetap bening, hal ini menunjukan bahwa air tersebut asam. Pada tabung B4
kondisi abiotik warna biru mulai memudar.
Pada
pengamatan keempat banyak mengalami perubahan, tabung A2 produsen habis dimakan
oleh konsumen, hal ini terjadi karena konsumen lapar sehingga memakan produsen
dan kondisi abiotik perlakuan ini tampak keruh. Pada tabung A1 dan B1 kondisi
abiotik sangat keruh, tabung A4 menjadi agak keruh, tabung A3 tampak layu,
tabung B2 dan B3 segar.
Pada
pengamatan kelima kondisi perlakuan tidak begitu jauh dari pengamatan
sebelumnya, pada tabung B2 produsen habis dimakan oleh konsumen hal ini
terjadikarena konsumen lapar. Pada tabung lainnya tidak begitu berbeda dengan
pengamatan sebelumnya, kondisi A1 dan B1 semakin keruh.
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan Praktikum Daur Karbon
yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan :
1.
Kadar oksigen yang terlarut dalam air mempengaruhi aktivitas
organisme dalam melaksanakan perannya pada suatu ekosistem.
2.
Hydrilla berperan sebagai organisme autotrof yaitu sebagai
produsen dan siput sebagai konsumen air dan cahaya matahari faktor abiotik.
3.
Aliran energi pada ekosistem adalah cahaya matahari dan
karbondioksida diserap hydrilla untuk berfotosintesis, kemudan dikonsumsi oleh
siput dan digunakan untuk respirasi.
4.
Cahaya matahari mempengaruhi siklus karbon.
5.
Tanpa aliran energi siput tidak bertahan hidup.
6.
Produsen dan konsumen saling membutuhkan dalam ekosistem
6.2.
Saran
Sebaiknya perlakuan dalam praktikum
ini lebih banyak lagi sehingga didapatkan banyak data.
DAFTAR
PUSTAKA
Amir,
A.2001. Biologi Umum. PT Gramedia : Jakarta
Hadiotomo,
2003. Mikrobiologi dasar. PT Gramedia : Jakarta
Jumin,
H. 2008. Ekologi Tanaman. Rajawali press : Jakarta
Muslimin.L.W.1996. Mikrobiologi Lingkungan.UI Press :
Jakarta
Sasmita.W.D.1994. Materi Pokok Biologi Umum. Deptdikbud:
Jakarta
Suwasono.
1997. Biologi dan Pertanian. Rajawali Press : Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar